Bimbingan
konseling berasal dari dua kata yang berbeda. Jika dilihat dari asal usul
katanya tersebut, bimbingan konseling dapat diartikan secara terpisah. Asal kata
yang pertama adalah bimbingan. Miller (dalam Jones, 1987) mendefinisikan
bimbingan sebagai:
“Bimbingan
adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahan diri dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara
maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat”.
Berdasarkan
pasal 27 peraturan pemerintah No.29/1990 bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka upaya penemuan pribadi, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depan. (Depdikbud: 1994)
Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa,
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. (Prayitno, Erman Amti
2004:99).
Dari
ketiga pengertian bimbingan diatas dapat diketahui bahwa bimbingan merupakan
suatu bantuan yang dilakukan kepada seorang atau sekelompok orang untuk
mengetahui potensi dirinya sendiri secara maksimum untuk mencapai suatu tujuan yang
maksimal di masa depan.
Kemudian
asal kata yang kedua adalah konseling. Konseling menurut mortensen (dalam
Jones, 1987) didefinisikan sebagai proses tatap muka empat mata dimana satu
orang membantu orang lainnya untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman
terhadap suatu masalah.
Konseling
adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang
dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajr. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekaran dan kemungkinan keadaannya dimasa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. (Yobert, dalam Prayitno 2004:101)
Dari
kedua pengertian tersebut dapat dilihat bahwa bimbingan dan konseling memiliki
arti atau makna yang mirip namun tetap memiliki perbedaan. Dalam konseling
diharuskan adanya tatap muka antara konselor dan konseli. Namun dalam
tujuannya, secara selintas memang konseling tidak memiliki perbedaan dengan
bimbingan. Mengingat
keterkaitan bimbingan dan konseling, maka dalam kehidupan sehari-hari bimbingan
dan konseling merupakan dua kata yang sering dijumpai penggunaannya secara
bersamaan.
Bimbingan
konseling pada pelaksaannya tidak hanya diselenggarakan begitu saja, namun berdasarkan
prinsip-prinsip yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi pelayanan
bimbingan dan konseling ini. Prinsip-prinsip itu meliputi:
Bimbingan konseling diselenggarakan dan dilaksanakan
kepada semua orang, baik itu yang bermasalah sebagai tindakan kuratif maupun
yang tidak bermasalah sebagai tindakan preventif.
2.
Prinsip
Individuasi
Setiap orang memiliki sifat yang unik dan berbeda
antara satu orang dengan orang lainnya. Sehingga melalui bimbingan konseling
individu dibantu untuk mengembangkan keunikannya.
3.
Prinsip Positif
Bimbingan konseling yang dilaksanakan menekankan
pada hal yang positif. Berdasarkan pengertian yang sudah dibahas, bimbingan
maupun konseling memiliki tujuan yang jelas, yaitu mengoptimalkan dan
mengembangkan kemampuan suatu individu untuk mencapai tujuannya secara
maksimal. Maka dari itu bimbingan konseling harus menekankan individu untuk
memiliki pandangan yang positif dan memberikan dorongan dan peluang untuk
berkembang secara positif.
4.
Bimbingan
konseling merupakan usaha bersama. Bimbingan konseling bukan hanya tugas atau
tanggung jawab konselor. Setiap individu memiliki kewajiban untuk saling
mengingatkan satu sama lain, dengan demikian setiap orang wajib memberikan
bimbingan dan konseling terhadap orang lain dilingkungan manapun. Dalam artian
bukan hanya disekolah tapi juga di lingkungan keluarga, kantor maupun
lingkungan teman sepergaulan.
5.
Pengambilan
keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan konseling. Bimbingan diarahkan
untuk membantu konseli memilih dan mengambil keputusan. Namun dalam pengambilan
keputusan tetap diserahkan sepenuhnya kepada konseli.
Dalam penyelenggaraan layanan bimbingan
konseling di sekolah hendaknya harus mengacu pada asas-asas bimbingan konseling
yang berlaku, yaitu:
1.
Asas kerahasiaan
Banyak
orang yang beranggapan bahwa masalah merupakan suatu aib yang tidak boleh
seorangpun tau dan harus ditutup-tutupi, namun dalam bimbingan konseling
masalah itu harus diungkapkan agar konselor dapat memberikan saran untuk
konseli. Maka dari itu konselor harus dapat menjaga rahasia dari apa yang dikonsultasikan
oleh konseli.
2.
Asas
Kesukarelaan
Pada
saat pelaksanaan bimbingan konseling, konseli tidak dipaksa untuk menyampaikan
masalahnya.
3.
Asas Keterbukaan
Keterbukaan
dalam bimbingan konseling bukan hanya dapat menceritakan dan menyampaikan
pendapat secara terbuka, tetapi juga dengan bersedia membuka diri untuk
kepentingan pemecahan suatu masalah yang dimaksud.
4.
Asas kekinian
Yaitu
asas yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
ialah permasalahan konseli dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan
dengan masa depan atau masa lampau dilihat dampak atau kaitannya dengan kondisi
yang ada sekarang.
5.
Asas Kemandirian
Konselor
harus menekankan untuk selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada diri orang
yang dibimbing, heendaknya orang yang dibimbing tidak jadi bergantung pada
orang lain khususnya pembimbing.
6.
Asas Kegiatan
Asas
yang menghendaki agar konseli berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan
kegiatan bimbingan.
7.
Asas Kedinamisan
Upaya
bimbingan konseling menhendaki terjadinya perubahan ke arah yang lebih positif.
Perubahan tidaklah sekedar mengulang-ulang hal lama yang bersifat monoton
melainkan perubahan ke arah yang lebih baik.
8.
Asas Keterpaduan
Sebagaimana
yang telah diketahui bahwa setiap individu itu unik dan memilki banyak segi
dalam kehidupannya. Untuk itu setiap proses pelayanan harus terpadu dari
berbagai aspek yang terkait agar tidakn menimbulkan masalah baru.
9.
Asas
Keharmonisan
Yaitu
asas yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling diselenggarakan dengan tidak bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku.
10. Asas Keahlian
Orang yang menjadi
konselor hendaknya memiliki kualifikasi keahlian sebagai konselor secara
profesional.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Asas yang menghendaki
agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan
konseling secara cepat dan tuntas atas suatu permasalahan mengalih tangankan
permasalahan pada orang yang lebih ahli.
Bimbingan konseling ada karena memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya dengan prinsip dan asas yang telah dijelaskan, diantaranya:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu misalkan pemahaman diri sendiri dan pemahaman tentang lingkungan sekitar.
2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya konseli dari masalahg yang mungkin timbul yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan di masa mendatang.
3. Fungsi Penuntasan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh konseli.
4. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi yang akan mengahsilkan terpeliharanya dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif konseli dalam rangka penyelenggaraan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
- Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdikbud.
- Jones, J.J. 1987. Secondary School Administration. New York: Mc Graw Hill Book Company
- Prayitno, Erman Anti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar