Kamis, 26 Februari 2015

[RESUME] Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Konseling

          Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen pelayanan, yaitu: (1) Pelayanan dasar bimbingan; (2) Pelayanan responsif; (3) Perencanaan individual; (4) dukungan sistem.
1.      Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.

Tujuan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dirumuskan sebagai:
a)      Memiliki kesadaran tentang diri dan lingkungannya.
b)      Mampu mengembangkan keterampilan untuk identifikasi tanggung jawab.
c)      Mampu menangani atau memenuhi kebutuhn dan masalahnya.
d)     Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

2.      Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan asalah yang dialaminya atau membantu konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan dengan keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secara positif. Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan.

3.      Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli untuk erumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan masa depannya. Disini konselor memberikan batuan dengan menuntunkonseli memahami dirinya sendiri baik itu kelebihannya maupun kekurangannya untuk memperoleh kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli tentang seorang individu tersebut diperlukan secara mendalam. Karena setiap individu itu unik dan berbeda sehingga peluang dan potensi dirinya dapat secara maksimal dikembangkan.

Tujuan perencanaan individual ini adalah untuk:
1.       Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya.
2.  Mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
3.  Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.
Fokus pengembangan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir dan sosial-pribadi. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup:
1.     Akademik: memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat.
2.  Karir: mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.
3.   Sosial-pribadi: pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif.

4.      Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja  dan infrastruktur serta pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantun kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan sosial.

Dukungan sistem ini meliputi aspek:
a.       Pengembangan Jaringan
Pengembangan jaringan menyangkut kegiatan konselor yang meliputi konsultasi dengan guru-guru, menyenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, bekerjasama dengan personel sekolah, dan melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling.
b. Kegiatan menagemen merupakan upaya untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan pengembangan program, staff, sumber daya dan penataan kebijakan. Hal itu bisa dilakukan dengan pengembangan profesionalitas, konsultasi dan kolaborasi serta managemen program.
c.       Riset dan pengembangan
Kegiatan riset dan pengembangan merupakan aktivitas konselor yang berhubungan dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan, meliputi: (a) merancang, melaksanakan dan memanfaatkan penelitian dalam bimbingan dan konseling untuk meningkatkan koalitas layanan bimbingan dan konseling, sebagai sumber data bagi kepentingan kebijakan sekolah dan implementasi proses pembelajaran, serta pengembangan program bagi peningkatan unjuk kerja profesional konselor; (2) merancang, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pengembangan diri konselor profesional sesuai dengan standar kompetensi konselor; (3) mengembangkan kesadaran komitmen terhadap etika profesional; dan (4) berperan aktif di dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar