Manusia merupakan mahluk sosial dan
individu. Manusia sebagai mahluk sosial artinya manusia saling membutuhkan satu
sama lain dan tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Sedangkan manusia sebagai
mahluk individu artinya setiap manusia memiliki karakteristik tersendiri yang
unik dan berbeda sifat satu sama lainnya. Manusia sebagai mahluk sosial dan
individu akan menampilkan tingkah laku tertentu, akan terjadi peristiwa
pengaruh mempengaruhi antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Oleh karena itu, pada kehidupan
sehari-hari akan didapati masalah-masalah yang beda antara satu individu dengan
individu lainnya. Termasuk masalah-masalah siswa yang terjadi di sekolah. Misalnya
ada individu yang cerdas akademiknya namun kurang dari segi bakat olahraga dan
adapula individu lainnya yang berkebalikan. Maka guna menyesuaikan diri
terhadap perbedaan masing-masing individu tersebut, diperlukan pemahaman
terhadap individu itu sendiri dengan teknik-teknik tertentu.
Pemahaman individu merupakan suatu
upaya yang dilakukan oleh konselor berupa pengumpulan data, analisis data,
penafsiran hasil analisis data, dan penarikan kesimpulan tentang diri individu
untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling. Pemahaman individu juga
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengerti,
memahami individu lain. Pemahaman tersebut dimaksudkan untuk kepentingan
pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada padanya dan atau penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapinya.
Pelayanan bimbingan
berawal dari memahami individu dengan segala potensi yang dimilikinya, karena
pada dasarnya pelayanan bimbingan merupakan upaya membantu individu untuk
mengembangkan dirinya secara optimal. Adapun cara yang digunakan adalah dengan:
1.
Pendekatan dengan
alat-alat yang digunakan.
2.
Aspek-aspek pribadi
yang akan dikembangkan.
3.
Mengolah dan
menginterpretasi data agar dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman terhadap
individu.
4.
Melakukan pelayanan.
Terkait dengan hal tersebut maka segi-segi yang perlu
dipahami dan diperhatikan dalam kegiatan bimbingan dan konseling individu yang
meliputi keseluruhan kepribadian siswa beserta latar belakang yang berkaitan
diuraikan sebagai berkut:
1.
Identitas diri.
2.
Kondisi kesehatan
jasmani.
3.
Kapasitas dan
kecakapan.
4.
Sikap dan minat.
5.
Watak dan temperamen.
6.
Aspirasi sekolah dan
pekerjaan/karier.
7.
Aktivitas sosial.
8.
Hobi dan pengisian
waktu luang
9.
Keluarbiasaan dan
kelainan-kelaian yang dimiliki siswa.
10. Latar belakang keluarga siswa.
Teknik
Pemahaman Individu terdiri dari teknik tes dan teknik non tes. Tes dan non tes
merupakan salah instrument untuk memahami individu dalam keseluruhan layanan
konseling. Masing-masing instrument tersebut memiliki karakteristik dalam
penggunaannya. Teknik-teknik tersebut, diantaranya:
1. Teknik
Tes
Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, pada umumnya tes yang digunakan untuk
memperoleh data klien adalah tes inteligensi, tes bakat, tes kepribadian
(minat, kecenderungan kepribadian), dan tes prestasi belajar.
Pada
tahap sebelum konseling hasil informasi tes digunakan konselor sebagai bahan
pertimbangan, yaitu untuk menentukan jenis layanan apakah yang akan diberikan
konselor kepada klien, untuk menentukan fokus masalah yang dialami klien, dan
sebagai salah satu bahan diagnosis dari proses yang berkesinambungan dan
dipadukan dengan hasil analisis yang lain. Misalnya informasi dari teknik non
testing : observasi, wawancara, sosiometri, kuesioner, biografi.
Pada
tahap proses konseling informasi hasil tes digunakan untuk menafsirkan
prognosis dengan memberikan alternatif-alternatif tindakan tentang pendekatan,
metode, teknik, dan alat mana yang digunakan dalam upaya membantu pemecahan
masalah yang dialami klien. Berdasarkan hasil tes konselor mendapatkan
pelengkap data khususnya mengenai sifat-sifat kepribadian klien yang selama ini
belum dapat terungkap melalui teknik non tes, sehingga diharapkan hasil
informasi tes tersebut dapat membantu kerangka berpikir konselor di dalam
merefleksi perasaan klien.
Di
samping itu, informasi hasil tes disampaikan kepada klien dengan harapan klien
lebih mengenali dirinya sendiri sehingga klien mampu mengembangkan
harapan-harapan yang realistis dalam proses konseling. Pada tahap akhir
konseling informasi hasil tes digunakan untuk memberikan bantuan dalam membuat
keputusan-keputusan dan rencana-rencana untuk masa depan dengan
alternatif-alternatif tindakan secara realistis. Selain itu juga merupakan
sumbangan yang berarti bagi klien untuk proses perencanaan dan pilihan tindak
lanjut, berkaitan tentang dirinya sendiri dalam hubungannya dengan fakta
sekarang yang ada.
2.
Teknik Non-Tes
a.
Observasi
Observasi adalah metode
pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala objek yang diteliti. Tujuan dari teknik observasi ini adalah
mengamati perilaku dan sikap konseli ataupun keadaan lingkungan konseli,
mengumpulkan data dan informasi tentang perilaku dan kebiasaan konseli serta
memahami dan mengenali karakteristik masalah konseli.
b.
Catatan Anekdot
Catatan anekdot ini
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi individu yang
berupa catatan catatan tingkah laku konseli. Penggunaan anekdot ini membawa
keuntungan yaitu diperoleh deskripsi tentang tingkah laku sisiwa dalam berbagai
situasi dan konselor dapat memahami ciri-ciri kepribadian siswa.
c.
Wawancara
Wawancara adalah teknik atau
metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber atau
disini adalah konseli. Komunikasi ini dilakukan secara dua arah dengan cara
dialog. Dari wawancara dapat diperoleh keterangan data dan informasi siswa. Selain
itu wawancara juga dapat digunakan untuk mengetahui permsalahan yang ada dalam
diri konseli dan hasil wawancara tersebut dapat digunakan sebagai landasan
pemberian layanan secara tepat sesuai kebutuhan konseli.
d.
Laporan Kepribadian dan Teknik Proyektif
Laporan kepribadian adalah
teknik mempelajari individu yaitu pengumpulan sifat-sifat dasar kepribadian
individu dan teknik yang mengungkap ciri-ciri kepribadian individu. Laporan kepribadian
sebagai teknik dengan mengumpulkan hasil pengungkapan dengan menggunakan
instrumen personality inventory, problem checklist, autobiografi. Teknik proyektif
adalah teknik pemahaman individu dengan mengungkap proyeksi diri individu
terhadap proyeksi diri yang diberikan. Teknik ini biasanya dengan menggunakan
bantuan instrumen tes yaitu tes proyeksi.
e.
Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang
berupa suatu pernyataan (statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu
dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut individu diminta untuk memilih
mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Inventory adalah metode untuk
memahami individu dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan yang harus
dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan dirinya. Jawaban responden
tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh pengumpul data tentang keadaan responden
dan responden memahami diri. Inventory tergolong metode laporan diri
(self-repport) atau diskripsi diri (self-deskripsi). Personality inventory
mengungkap ciri/aspek kepribadian bentuknya pernyataan dengan jawaban singkat.
Contoh : iniventory kepribadian, minat, tingkat nilai religius, bisa juga untuk
mengungkap sistem nilai pada suatu manusia.
f. Biografi dan
Autobiografi
Biografi dan autobiografi merupakan alat pengumpul data
melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Tujuannya adalah untuk
mengetahui informasi dan memahami keadaan peserta didik yang berhubungan dengan
minat, cita-cita, riwayat penyakit dan pengalaman hidupnya. Bisa juga dilakukan
untuk mengungkap suatu kisan atau keterangan kenseli yang bersumber dari kisah
nyata.
g. Daftar Cek Masalah
Problem checklist merupakan alat atau instrumen yang berupa
daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang/memancing pengutaraan
masalah-masalah yang pernah atau sedang dialami seseorang. Tujuan dilakukannya
problem checklist adalah untuk memahami dan mengenal diri konseli dengan baik,
mengetahui penyebab dan permasalahan konseli dan pelengkap data yang telah ada.
Ada refrensi buku nya dari mana ya kalau boleh tau?
BalasHapus